Boleh Gak Sih Pakai Traffic Exchange Untuk Blog?
Bisa iya, bisa tidak. Tergantung kitanya.
Karena jujur saja, sekitar beberapa bulan yang lalu, saya masih menggunakan traffic exchange untuk mendapatkan pengunjung bagi blog yang saya kelola.
Dan saya masih berencana untuk menggunakannya karena pengunjung dari program/tool/situs saling bertukar (saling berkunjung) itu kebanyakan adalah real visitor.
Manusia dan bukan robot.
Memang harus diakui bahwa rata-rata situs traffic exchange yang saya gunakan itu seringkali adalah paket gratis.
Bukan yang berbayar.
Hal ini kadang membatasi pengguna dimana tiap kunjungan dibatasi durasinya yang bisa menyebabkan bounce rate menjadi tinggi.
Pilihan durasi tiap kunjungan misalnya 20 detik atau yang 5 detik juga ada.
Karena biasanya layanan gratisnya berdasarkan poin, maka jika memiliki 500 poin dan ingin mendapat 100 pengunjung (view), tinggal pilih layanan view per 5 detik saja.
Terkait: 2 Jam Posting Sudah Dapat Trafik
Kalau saya, biasanya pilih yang misalnya 20 detik saja. Jadi hanya dapat 25 view. Biar gak terlalu tinggi bounce ratenya.
Untuk jumlah view juga tidak saya paksakan harus dalam jumlah yang begitu banyak dalam sehari. Puluhan hingga 100-an saja itu sudah lebih dari cukup.
Apakah tetap berbahaya secara SEO? Mungkin dan bisa saja iya.
Tapi ya saya gak begitu peduli. Toh kadang pakai traffic exchangenya untuk blog lama yang sudah gak tersentuh update terbaru selama bulanan atau mungkin tahunan.
Atau bisa untuk blog percobaan yang memasang iklan berbasis CPM.
Yang jelas sampai hari ini, belum ada blog yang kena deindex apalagi dihapus akun blognya oleh Google.
Pokoknya cara pakainya jangan terlalu berlebihan dan harus siap dengan segala kemungkinan terburuk yang bisa terjadi.
Kalau gak siap, lebih baik dijauhi sejak awal.
