8 Cara Agar Tidak Malas Menulis di Blog
Rasa malas itu bisa menghampiri siapapun khususnya blogger melalui aktivitas menulis dan mempublikasikan artikel.
Saya juga termasuk yang sesekali bahkan terkadang terasa sering sekali malas untuk menulis.
Kalau saya perhatikan tanggal publikasi konten di blog ini, sudah sangat jelas bahwa tidak setiap hari saya mampu mempublikasikan postingan.
Sebagai bukti, saya buatkan grafik histogram berisi data frekuensi publikasi blog ini dari awal bulan Maret 2023 hingga tanggal 30 Maret 2023 saat tulisan ini diterbitkan.
![]() |
| Data tanggal dan jumlah publikasi di blog seedsteam.xyz dalam bentuk grafik histogram. |
Bisa dilihat, ada hari dimana publikasi postingan blog ini bisa sangat intense hingga belasan artikel sampai tidak ada sama sekali artikel yang saya terbitkan dalam sehari.
Dan itu baru data hingga tanggal 30 Maret 2023 pukul 1 dinihari saja termasuk artikel ini sendiri.
Belum data pada bulan-bulan dan tahun sebelumnya yang kadang tidak sebanyak publikasi bulan Maret 2023 ini.
Saya kira, hal itu wajar.
Apalagi jika aktivitas blogging anda bukanlah prioritas karena sedang sibuk bekerja di kantor dan lain sebagainya.
Garfik di atas hanyalah tanda bahwa berporses itu bisa sangat intens, bisa juga malas (ada kekosongan aktivitas) jika digambarkan dalam bentuk grafik seperti di atas.
Dan kita tahu bersama bahwa mengelola dan mengembangkan blog itu tidak hanya sekedar menerbitkan artikel.
Bisa jadi, anda juga sibuk membangun backlink, blogwalking, mengedit postingan lama, memeriksa indeks artikel dengan melakukan pelacakan melalui tabel laporan indeks URL di Spreadsheet dan lain sebagainya.
Cara agar tidak malas menulis di blog
Jika memang beberapa alasan menurunnya produktivitas menulis di atas dan lainnya tidak sedang anda alami, mungkin ada baiknya jika anda mengetahui cara yang saya lakukan untuk mengatasi rasa malas menulis sebagai blogger.
Bukan karena saya orangnya produktif atau apapun, melainkan hanya ingin berbagi tips dengan harapan semoga itu bermanfaat.
1. Pikirkan potensi blog anda di masa depan
Terus terang, saya sendiri ingin benar-benar bisa menjadikan blog sebagai salah satu sumber penghasilan online yang utama.
I mean, blogger mana yang tidak memiliki impian tersebut, yekan?
Apalagi sudah sangat jelas dan terang benderang kalau saya memasang iklan di blog ini. Haha.
Dan yang namanya proses menggapai keberhasilan, tentu saja hal itu berbeda-beda setiap orang dalam kaitannya dengan rentang waktu yang dijalani.
Tapi saya tetap berusaha membangun pemikiran yang optimis bahwa hal itu bisa diraih. Suatu saat nanti.
Setidaknya, itu bukan sesuatu yang mustahil untuk diusahakan.
Dalam kaitannya dengan menjadikan blog sebagai sumber penghasilan, ada 3 hal yang umum bisa dilakukan, yaitu:
- Menjadi publisher iklan termasuk iklan mandiri.
- Peluang kerjasama dengan bisnis digital lainnya seperti penempatan artikel berbayar.
- Menjual domain blog.
Ya. Menjual nama domain blog sendiri dan saya memang menyarankan hal itu jika memang harganya cukup menggiurkan.
Meskipun blog ini adalah blog pribadi, kita tidak tahu akan secepat apa perkembangannya di masa depan.
Mungkin saja blog ini akan mampu mendatangkan 1 juta pengunjung per bulan.
Bisa saja halaman beranda dan banyak artikel saya yang akan mendapatkan backlink yang berkualitas.
Tidak menutup kemungkinan juga blog ini akan sampai pada tahap dimana saya dan mungkin banyak orang lainnya akan menganggapnya sebagai blog yang populer.
Kita tidak pernah tahu. Tapi tentu saja, saya akan berusaha sebaik mungkin untuk mengembangkannya.
Dan salah satu proses yang harus dijalani adalah dengan terus menulis dan menerbitkan postingan.
Tidak harus setiap hari. Cukup fokus ke ide yang sedang dikerjakan saat ini dulu. Dan lakukan semampunya.
Dengan memikirkan potensi keberhasilan apa yang mungkin saja bisa dicapai suatu blog di masa depan, hal itu bisa cukup membantu dalam mengatasi rasa malas dalam mengelolanya.
Termasuk dalam menghilangkan rasa malas menulis itu sendiri.
Karena kita tahu bersama, itu adalah satu hal yang harus dilewati.
2. Pikirkan peluang bekerja di industri digital
Pendidikan terakhir saya sendiri adalah S1 di jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota.
Anak teknik lah istilahnya. Haha.
Dan saya tidak pernah menyangka sebelumnya akan bisa punya kesempatan bekerja sebagai SEO Specialist di salah satu digital agency asing yang ada di Bali.
Saya secara sengaja menyebutnya sebagai agensi digital asing tidak hanya karena bosnya adalah orang Perancis dan banyak anggota tim lainnya juga yang berasal dari negara lain.
Namun, semua projek SEO website yang saya kerjakan sebelumnya memang wajib menargetkan persaingan internasional (international SEO).
Setahun lebih saya bekerja sebelum memutuskan untuk resign.
Entah saya akan dianggap ahli atau tidak oleh orang lain, yang jelas, setidaknya saya memiliki pengalaman dan pengetahuan untuk apa yang baru saja saya sampaikan.
Minimal bisa pe-de menganggap diri bukan sebagai 'anak kemarin sore.'
Dan perjalanan saya salah satunya dimulai dengan membangun blog sendiri dan juga belajar menulis.
Baru kemudian ketemu dengan apa yang disebut sebagai persaingan di mesin pencari.
Dalam prosesnya, saya tetap menulis dan memperbaiki kualitas menulis saya.
Guru-guru saya adalah mereka yang mau berbagi secara online dan gratis melalui artikel di blognya masing-masing.
Dan hingga saat ini, saya pun tetap menulis dan memperbaiki segala kekurangan yang mampu saya identifikasi.
Bisa jadi, anda pun akan mengalami proses perjalanan dan karir yang sama. Atau mungkin akan mirip.
Entah nanti akan bisa menjadi seorang SEO Specialist atau bahkan SEO Expert, sebagai content writer, dan lain sebagainya, saya tidak tahu.
Yang jelas, yuk tetap persiapkan diri karena semua itu melibatkan proses menulis dari apa yang pernah saya jalani.
Pikirkan hal itu ketika sedang dihinggapi rasa malas menulis.
Peluang itu bisa saja menjadi takdir anda di masa depan ketika akan berada dalam dunia karir.
Jadi, tetap semangat ya.
Tidak apa-apa kalau lagi down karena trafik tidak pernah naik atau malah saat ini nyungsep. Tidak mengapa jika ada yang menertawakan kualitas tulisan anda.
Tetaplah menulis dan lawan rasa malas itu.
3. Menulislah saat pikiran sedang tenang
Salah satu kendala yang sering dialami oleh seorang penulis adalah apa yang disebut sebagai writer's block.
Ini adalah kondisi dimana sedalam apapun seseorang mengetahui suatu topik, bahkan jika ia memang adalah ahlinya sekalipun, tetap saja tidak bisa lanjut menulis.
Misalnya saja jika ide artikel di blog sudah mulai ditulis beberapa paragraf awalnya, sudah melakukan riset juga dan lain sebagainya yang diperlukan, namun tetap saja tidak bisa dilanjutkan.
Tidak bisa diselesaikan.
Jika seseorang termasuk anda tidak menemukan alasan untuk berhenti menulis namun tidak bisa melanjutkan tulisan itu sendiri, bisa jadi pikiran anda memang sedang berada pada tahap terblokir.
Lainnya: Biaya Mengelola Blog Blogger
Mungkin karena beban kerja di kantor, sedang ada masalah pribadi maupun bisnis dan sebagainya yang sedang berkecamuk di pikiran tanpa anda sadari.
Pada tahap ini, sekuat apapun kita ingin menulis, tetap saja tidak mampu menuliskan apapun.
Bahkan ekstrimnya, mungkin saja kita hanya mampu membuat judul artikel. Selebihnya tidak bisa sama sekali.
Tenang saja! Saya yakin banyak kok yang mengalami hal semacam itu. Termasuk saya sendiri.
Namanya juga sedang banyak pikiran.
Wajar saja jika kita sedang tidak bisa fokus, kehabisan ide bahkan pikiran kosong karena stres atau frustasi akan hal lain.
Dalam kondisi demikian, sebaiknya tenangkan terlebih dahulu pikiran masing-masing.
Lalu, cari waktu lain untuk menulis kembali.
Pada poin ketiga ini juga saya ingin mengingatkan agar kita sama-sama melakukan proses identifikasi masalah yang menjadi penyebab rasa malas dalam menulis.
Supaya bisa ditemukan solusinya.
Dan salah satunya bisa saja disebabkan karena pikiran sedang tidak bersahabat saat ini.
Solusinya? Kerjakan di waktu lain.
Anda mungkin sedang butuh istirahat baik untuk pikiran maupun secara psikologis.
4. Tentukan waktu terbaik untuk menulis
Cara keempat bisa diatasi dengan menentukan waktu terbaik anda untuk menulis.
Saya sendiri biasanya sangat produktif menulis saat malam hari dan juga di waktu sebelum atau sesudah subuh (pagi hari) jika sempat.
Waktu-waktu tersebut juga merupakan momen dimana polusi suara yang bersumber dari luar rumah seperti suara kendaraan sedang sangat berkurang.
Termasuk juga menurunnya aktivitas orang lain dan tetangga di sekitar tempat tinggal karena banyak yang sedang berada dalam kediamannya masing-masing.
Suhu udara saat malam dan pagi hari juga biasanya sedang nyaman-nyamannya untuk menulis.
Apalagi, saya sangat yakin kalau banyak diantara kita yang kadang merasa sulit menulis itu karena sedang dalam kondisi kegerahan.
Hal ini bisa berdampak positif pada semakin menurunnya gangguan eksternal yang bisa menghalangi saya untuk konsentrasi dalam menulis.
Tips ini tentu tidak harus sama. Beda orang, beda waktu.
Oleh karena itu, pikirkan tentang di waktu seperti apa anda biasanya bisa menulis dengan baik tanpa banyaknya distraksi yang dirasakan.
Kalau bingung, coba saja ikuti apa yang sudah saya lakukan dengan menulis saat kondisi langit sedang gelap.
5. Minimal mandi lah!
Oh, tidak! Saya tidak sedang bercanda. Serius ini.
Mandi pernah cukup membantu saya untuk menyelesaikan artikel yang sedang saya kerjakan waktu itu.
Meskipun, harus juga saya akui bahwa tips ini belum tentu juga bisa diterapkan setiap hari atau tiap akan menulis.
Sederhananya gini.
Jika anda merasa malas menulis atau sedang stuck menyelesaikan tulisan, jangan-jangan karena belum mandi. Eitss, jangan protes dulu!
Saya sarankan untuk memikirkan hal ini. Jadi tolong dijawab, hari ini sudah mandi belum?
Mengguyur air ke seluruh badan itu tidak hanya menjadi bagian dari hidup bersih atau hidup sehat seseorang.
Namun juga, berapa banyak diantara manusia yang menjadi lebih bersemangat mengerjakan sesuatu bahkan apapun sehabis mandi?
Saya yakin kalau banyak diantara kita yang sudah merasakan manfaatnya.
Coba saja bandingkan saat melakukan pekerjaan dalam sehari dimana kondisi anda sudah mandi dan juga belum.
Kalau belum mandi, biasanya ngantukan. Sedikit-sedikit nguap.
Beda banget.
Yang lebih penting lagi adalah mandi merupakan jalan ninjaku salah satu momen dimana kita bisa merasakan apa yang disebut sebagai AHA Moment.
Apa itu?
Pernah tidak ketika sedang beraktivitas apapun di kamar mandi bahkan buang air sekalipun, tiba-tiba anda disambar ide-ide cemerlang nan jenius?
Itu yang perlu dipicu.
Belum lagi, rasa malas itu kadang tidak berarti bahwa seseorang sedang tidak ingin ngapa-ngapain.
Tetapi juga tidak tahu mau ngapain. Dalam konteks ini, bisa juga berarti tidak tahu mau menulis apalagi karena tiba-tiba terhenti (stuck).
Jadi ya, silahkan mandi dulu sana! Kalau terlalu repot, minimal coba cuci muka dan basahi kepala dengan air atau sekalian wudhu bagi yang muslim.
Serius. Kejar efek semangat dan AHA moment nya dengan cara mandi.
6. Berteman dengan sesama blogger
Hal ini bisa anda lakukan secara online maupun langsung berteman di dunia nyata dengan blogger lain.
Pilih saja mana yang lebih memungkinkan dan nyaman anda jalani.
Memiliki rekan sesama blogger itu banyak banget manfaatnya.
Bisa jadi tempat curhat, teman diskusi, meng-update perkembangan SEO, tanya-jawab strategi pengembangan blog, mendapatkan ide baru dan lain sebagainya.
Tidak menutup kemungkinan, rasa malas menulis juga bisa diatasi dengan mendiskusikannya langsung dengan teman blogger anda.
Sebenarnya, memang bisa saja mendiskusikan hal yang sama dengan teman lainnya yang bukan blogger.
Akan tetapi, mungkin mereka tidak akan tahu permasalahan yang sebenarnya yang sedang anda hadapi, sehingga solusinya pun bisa saja hanya berupa saran dan masukan yang terlalu bersifat umum atau tidak spesifik sebagaimana yang anda butuhkan.
Tidak bermaksud menyepelekan ya. Tidak sama sekali.
Apalagi mengingat bahwa secara umum, kita sudah harus membiasakan perspektif bahwa blogging itu tidak hanya sekedar hobi menulis dan berbagi ide secara online.
Namun juga, blogging adalah sebuah industri digital tersendiri yang didalamnya terdapat bisnis jual-beli konten, periklanam, layanan SEO, desain dan pengembangan web, peluang bekerja sebagai jurnalis maupun penulis konten, kerjasama yang bersifat komersil serta bisnis domain dan hosting.
Baik anda menganggap diri sebagai pemula maupun sebagai blogger amatir sekalipun, jika anda sudah mulai mengelola blog, anda pada dasarnya sudah mulai melibatkan diri dalam industri digital.
Suka tidak suka, itu kenyataannya.
Oleh karena itu, memiliki teman sesama blogger tidak hanya bisa mengatasi rasa malas menulis di blog saja yang dapat memotivasi perjalanan ngeblog anda menjadi lebih baik lagi.
Tapi, pada hakikatnya anda juga sedang membangun dan mengembangkan jaringan di industri digital itu sendiri.
Jika anda ingin berteman secara online, ada beberapa caranya. Bisa dengan bergabung di grup-grup blogger Indonesia atau pun asing, bergabung di komunitas (kadang juga sering ada kopdarnya), dan juga bisa melalui forum-forum.
Kalau ingin berteman dan belajar sama-sama, silahkan juga berteman dengan saya di Facebook misalnya. Say hi saja dulu.
Silahkan cek profil sosmed saya di halaman kontak blog saya ini.
7. Coba menulis dengan cara yang baru
Sudah pernah baca tulisan saya tentang proses menulis semudah berucap? Belum ya?
Sederhananya, itu adalah tentang bagaimana memanfaatkan aplikasi di hp yang bisa merubah suara menjadi teks.
Proses menulis bisa sangat menarik dengan cara menyuarakannya langsung. Tentu dengan bantuan aplikasi.
Selama ini, yakin saya kalau proses menulis kebanyakan kita terutama kalangan blogger didominasi dengan cara yang begitu-begitu saja sejak dulu.
Mengetik sambil 'sujud' di depan layar.
Coba ubah itu dan manfaatkan alternatif lain yaitu mengubah suara menjadi teks yang bisa sesekali atau bahkan sering anda gunakan.
Jika menulis kadang membuat anda tiba-tiba terhenti di tengah jalan dan entah karena alasan apa tidak bisa melanjutkannya, kadang merekam suara sendiri bisa tetap lancar dalam mengalirkan ide-ide yang ada di kepala.
Saya secara sadar menyarankan hal ini untuk melawan kemalasan menulis karena prosesnya yang sangat memungkinkan kita untuk tetap bisa melanjutkan isi postingan yang sedang dikerjakan sambil menikmati pemandangan atau melihat hal lain.
Jadi tidak melulu mata hanya fokus tertuju pada layar hp atau laptop.
Tips ini juga malah saya rasakan sangat bermanfaat jika digunakan di hp. Mungkin karena perangkatnya yang kecil dan mudah dibawa-bawa sehingga tidak terikat pada tempat tertentu.
8. Pindah tempat atau lokasi menulis
Beda tempat, beda suasana.
Pada waktu tertentu, saya kadang suka menulis di lokasi yang bisa dikatakan sangat bising.
Misalnya saja di tempat wifi murah untuk publik dan berada di pinggir jalan raya.
Pada waktu lain, sama dengan penjelasan di atas, menulis pada waktu yang hening.
Jadi saya itu, kadang memang malas menulis. Karena itu cara saya mengakalinya adalah dengan berpindah tempat.
Tidak harus jauh. Dan juga tidak harus punya niat menulis.
Kadang yang awalnya tidak kepikiran menulis pun, saat berpindah dari kamar dan nongkrong sendirian di teras saja sambil pegang hp, akhirnya bisa membuat saya tetap bisa melanjutkan aktivitas menulis.
Dan itu saya manfaatkan tidak hanya untuk melawan rasa malas namun juga mempercepat proses menulis itu sendiri.
Gak mempan juga kalau berada di teras, kadang saya kembali lagi ke depan kamar atau me ruangan lain. Pernah juga ke rumah teman. Saat sedang sendirian, ada saja alasan untuk akhirnya menulis.
Mungkin karena berpikir daripada gak ngapa-ngapain, mending diisi dengan menulis.
Oh ya, jangan berpikir bahwa jika menulis saja malas apalagi hanya berpindah ruangan atau sampai harus keluar rumah, misalnya.
Memang itu cukup logis.
Tetapi pada kenyataannya, kadang kondisinya memang malas menulis tapi justru malah semakin semangat atau mood menulisnya muncul dan terasa beda kalau berada di ruangan yang berbeda atau berada di lokasi lain.
Aneh ya. Tapi itu realita. Dan menurut pengalaman saya, itu sangat efektif. Coba saja.
Baca juga: Suka Duka Punya Banyak Draf di Blog
Demikian dan semoga bermanfaat.
