Pengalaman Beli Aged Domain Bekas Blog Pribadi
Jika anda saat ini sedang bingung apakah akan membeli aged domain (domain kadaluwarsa) yang sebelumnya digunakan sebagai blog pribadi, saya punya pengalaman terkait hal tersebut.
Bahkan terus terang, domain bekas blog pribadi seperti itu adalah salah satu favorit saya.
Entah untuk digunakan sebagai sumber backlink atau sekedar membangun blog baru untuk kebutuhan apapun.
Termasuk kebutuhan untuk blog pribadi anda sendiri jika memang itu adalah kondisi yang sedang anda hadapi.
Seriusan?
Iya. Tidak menutup kemungkinan, anda memiliki nama yang sama dengan orang lain.
Dan nama tersebut juga telah lebih dulu dibeli domainnya dan dijadikan sebagai blog pribadi oleh orang lain selama beberapa waktu.
Baca juga: 6 Jenis URL Untuk Redirect 301 Saat Migrasi Platform Blog
Eh pas misalnya ingin dibeli kembali oleh anda, mungkin ada sedikit kekhawatiran dalam kaitannya dengan aspek SEO maupun penalti dari mesin pencari.
Pengalaman beli aged domain bekas blog pribadi
Pada sekitar tahun 2019, saya masih aktif membangun PBN. Atau sebut saja dengan istilah ternak blog.
Mayoritas blog-blog tersebut dibangun menggunakan Blogger dan juga Wordpress.
Khusus untuk platform Blogger sendiri, meskipun kebanyakan memanfaatkan versi gratisnya (masih blogspot), ada juga yang sudah saya belikan domain untuk kemudian di custom domain menggunakan TLD dengan ekstensi .com.
Saat itu, proses mengumpulkan aged domain yang saya lakukan adalah menggunakan jasa pihak lain yang saya temukan di Facebook.
Layanan pencarian aged domainnya memang sangat menggiurkan karena hanya membayar sekitar Rp. 100.000,- kalau saya tidak salah ingat.
Pokoknya sangat terjangkau dan jumlah daftar domain kadaluwarsa yang saya dapatkan kalau saya gak salah juga sekitar lebih dari seribu.
Murah banget karena daftar ribuan aged domain tersebut menurut saya sangat berkualitas utamanya jika ditinjau dari aspek DA/PA dan juga jumlah serta sumber backlink.
Benar saja, layanannya masih sesuai yang dijanjikan.
Saya pun memeriksa dan mengevaluasi satu per satu metrik domain yang saya anggap penting.
Salah satunya adalah domainnya tidak mengandung skor spam yang sedang hingga tinggi berdasarkan apa yang disarankan oleh MOZ.
Setelah itu, jika aged domainnya sudah saya anggap bagus, evaluasi terakhir yang saya lakukan biasanya adalah melihat bagaimana riwayat penggunaan domain tersebut di masa lalu.
Satu-satunya tool andalan saya untuk keperluan tersebut tentu saja dengan menggunakan Wayback Machine. Bukan yang lain.
Benar saja, salah satu aged domain yang saya analisa itu terdiri dari 19 karakter (huruf semuanya) dan ternyata sebelumnya digunakan sebagai blog pribadi.
Menariknya lagi, itu adalah blog pribadi berbahasa inggris.
Jadi mulai dari nama domain, itu juga sebenarnya sudah berbahasa inggris.
Tahu apa yang kemudian saya lakukan?
Saya putuskan saja untuk membeli domainnya dan digunakan untuk custom domain blog berbahasa Indonesia.
Apa yang terjadi kemudian?
Tidak ada hal yang mengkhawatirkan.
Karena yang namanya custom domain, saya juga pasti akan secepat mungkin mendaftarkan propertinya di Google Search Console.
Tujuannya adalah agar bisa segera menemukan broken link dari riwayat penggunaan sebelumnya lalu bisa diatasi dengan menerapkan redirect 301 di Blogger.
Dengan begitu, error 404 bisa diatasi secepatnya juga.
Yang menariknya lagi, karena aged domainnya sudah memiliki backlink, agar artikel baru terindeks, kadang saya secara sengaja tidak mengirimkan permintaan indeks di Google Search Console.
Soalnya terasa banget.
Domain dengan backlink yang sudah cukup banyak apalagi berkualitas, seringkali artikel baru terindeks dengan cepat tanpa perlu melakukan Inspeksi URL.
Intinya kadang saya biarkan terindeks otomatis saja.
Soalnya biasanya lagi nih, sumber-sumber backlink tersebut kemungkinan besar dirayapi berulang kali oleh robot perayap mesin pencari.
Dan hal itu juga bisa berdampak positif pada meningkatnya frekuensi data statistik perayapan yang dilakukan oleh Googlebot.
Pada domain bekas tersebut juga, tidak banyak optimasi yang saya lakukan. Bahkan bisa dibilang biasa saja.
Paling hanya tetap mempublikasikan artikel.
Dan percaya atau tidak, kadang ada saja waktu-waktu dimana jumlah trafik bertambah cukup drastis dibanding sebelum menggunakan aged domain sebagai blog multi-topik atau blog gado-gado.
Kalau anda juga ingin memanfaatkan aged domain ini sebagai salah satu strategi SEO untuk mengoptimalkan kinerja situs di mesin termasuk untuk blog pribadi sekalipun, sah-sah saja.
Yang penting perhatikan dengan baik kualitas aged domain yang akan dibeli.
