Tingkat Plagiasi Artikel Blog, Pentingkah?
Mungkin akan ada orang misalnya blogger yang rutin memeriksa tingkat plagiasi artikel sebelum dipublikasikan, dan akan ada juga orang seperti saya yang tidak peduli sama sekali.
Jangan salah!
Memeriksa tingkat kemiripan tulisan dengan situs lain itu memang sah-sah saja.
Tapi jujur, hal itu kebanyakan tidak saya terapkan di bkog ini.
Karena saya tahu, kebanyakan tulisan saya adalah hasil pemikiran sendiri dan langsung saya tuliskan begitu saja.
Bukan berarti bahwa saya tidak menjadikan situs lain sebagai sumber referensi ya. Tidak sama sekali.
Namun, saya lebih merujuk pada gaya bahasa dan alur tulisan yang memang berdasarkan pada kemampuan diri sendiri.
Yang ingin saya tekankan disini adalah jika kita hanya fokus menulis ulang artikel lain tanpa adanya pembeda unik dari artikel yang menjadi sumber aslinya, mesin pencari juga bakal nyadar bahwa ada 2 halaman yang identik sehingga lebih berpotensi untuk mengutamakan referensi original.
Jadi jangan terlalu berharap banyak.
Setelah lebih dari 200 artikel yang diterbitkan di blog ini, seingat saya, belum pernah sekalipun memeriksa persentase plagiasi dari setiap tulisan yang ada.
Misalnya menggunakan layanan situs lain melalui tool pemeriksa plagiatnya.
Tidak hanya untuk isi artikelnya saja, masing-masing deskripsi penelusurannya pun tidak pernah saya mau meluangkan waktu untuk menyelidiki tingkat plagiat teks apalagi Blogger membatasinya hanya sejumlah 150 karakter saja.
Terkait: Kenapa Artikel Hasil Plagiat Terindeks di Google?
Alasannya ya karena memang saya tidak pernah melakukan plagiat terhadap postingan orang lain terutama dalam jumlah yang signifikan.
Kalaupun ada, itu hanya berupa kutipan singkat yang memang menurut saya penting untuk ditampilkan sebagai bentuk pemahaman terhadap konteks.
Dan itu perlu karena merupakan bagian dari menyajikan referensi atas informasi yang disampaikan.
Menurut hemat saya, itu bukan bagian dari tindakan plagiat!
Saya kira kita akan sepakat mengenai hal tersebut, bukan?
Enaknya kalau menulis secara jujur itu, ya begini. Gak usah khawatir karena mulai dari penggunaan kata hingga gaya bahasa, benar-benar mencerminkan diri kita sendiri.
Dan itu yang sulit untuk bisa dicuri oleh orang lain.
Akan tetapi, bukan berarti bahwa saya merekomendasikan orang lain untuk tidak menggunakan tool pemeriksa plagiarisme.
Mereka yang bekerja sebagai penulis online maupun agensi digital yang menawarkan layanan SEO misalnya tetap boleh kok memeriksa tingkat plagiasi kontennya.
Hal ini disebabkan karena jangan sampai situs bisnis yang sedang dikelola benar-benar ingin mempublikasikan halaman yang jauh lebih berbeda dan unik dibanding pesaingnya.
Tapi untuk blog pribadi yang saya kelola sendiri, I will just say NO. Terserah deh yang lain mau berbeda pendapat. Saya akan tetap menghargainya.
