Menulis Artikel Pendek vs Panjang di Blog | SeedSteam | Blog La Acun

Menulis Artikel Pendek vs Panjang di Blog

Bukan hal yang baru lagi bahwa menulis artikel blog dengan jumlah kata hingga ribuan seringkali memberikan peluang besar bagi tulisan tersebut untuk memiliki ranking yang kompetitif di mesin pencari terutama Google.

Dan, tidak menutup kemungkinan juga bahwa postingan dengan hanya 200 atau 300-an kata juga bisa menempati posisi teratas persaingan kata kunci.

Memilih antara menulis artikel panjang atau pendek di blog

Keduanya sudah pernah saya alami baik di blog yang pernah saya kelola sendiri maupun situs bisnis yang pernah saya optimasi sebelumnya.

Jika saya perhatikan, kadang peringkat kata kunci bisa begitu dipengaruhi oleh sumber dan jumlah backlink yang dibangun.

Tentu saja, level kompetisi keywordnya (low, medium, high) juga menjadi salah satu tolok ukur utama.

Dan tak jarang juga, jika artikel blog berhasil diramu secara baik dengan memperhatikan penerapan head keyword, sinonim serta kata kunci turunannya dengan baik dan adanya upaya untuk menghindari stuffing keyword, maka artikel atau halaman web pun bisa tetap juara 1 di Google meskipun dengan hanya bantuan internal link.

Saya memilih untuk menulis artikel yang panjang atau pendek?

Kombinasi.

Semua tergantung pengelolanya. Siapa yang ada di belakang suatu blog.

Di blog ini sendiri, saya kadang menulis mungkin hanya beberapa ratus kata dan sudah ada juga yang sepanjang lebih dari seribu kata per artikelnya.

Untuk postingan pendek, misalnya saja pada postingan foto patung dalam posisi tidur ini.

Singkat saja kok itu. Bahkan tidak sampai 100 kata melainkan hanya 92 kata saja setelah saya periksa.

Pendek banget.

Hal ini disebabkan karena saya hanya ingin fokus dulu pada kuantitas konten. Dan itu sejalan dengan postingan saya terkait memperbanyak konten blog melalui publikasi foto.

Biar ramai dulu postingannya.

Terlebih lagi, blog ini memang hanya akan saya pergunakan sebagai blog personal untuk berbagi informasi yang memang ingin saya terbitkan tanpa harus terintimidasi dengan berapa jumlah kata per postingannya.

Toh kalau ingin membuatnya lebih SEO-friendly, kapan saja bisa di edit kalau mau.

Namun lain halnya dengan website komersil misalnya toko online maupun blog yang menjadi sumber utama penghasilan online.

Mungkin jumlah 100 bahkan 500 kata saja bukanlah standar utama untuk masuk dalam kompetisi mesin pencari karena belum cukup dan masih ada beberapa aspek optimasi lainnya yang perlu dilakukan.

Intinya perhatikan saja jenis situs masing-masing dan fokusnya kemana.

Karena bisa saja beda dengan saya dimana salah satu strategi untuk mendatangkan trafik atau pengunjung blog yang saya targetkan bisa dibilang tidak mau dulu terlalu ngoyo.

Tetap santai.

SEO belum menjadi strategi utama saya di blog ini. Meskipun tetap saya pertimbangkan sebagai hal yang penting, tapi kampanye SEO yang ingin saya terapkan pada dasarnya memang masih sedikit.

Apakah artikel pendek bisa terindeks di Google?

Singkatnya, bisa. Sangat bisa sekali.

Yang penting itu adalah hasil anda sendiri. Jadi perhatikan originalitasnya.

Itu pun sebenarnya, publikasi hasil re-write bahkan hasil copy-paste dengan mencuri artikel atau postingan plagiat dari pihak lain masih bisa diindeks.

Apalagi kalau otoritas situsnya lebih besar dari situs asli. Maka peluang terindeks semakin besar.

Tentu saya tidak menyarankan untuk melakukan plagiat ya. Karena saya juga pada kenyataannya adalah korban pencurian artikel. Dan itu sakit banget.

Namun sebagaimana cara kerja fitur Inspeksi URL di Google Search Console yang memungkinkan URL bisa terindeks dengan mudah, maka halaman yang mengandung publikasi singkat maupun mendalam tetap bisa ditemukan di hasil penelusuran Google.

Ini juga sebagai pengingat bagi anda terkait pentingnya mengetahui cara mengindeks URL menggunakan Google Search Console. Jangan disepelekan.

Dan terbukti bahwa artikel-artikel pendek di blog ini pun sudah mulai bisa ditemukan di Google.

Belum semuanya memang. Tapi prosesnya sedang berlangsung.

Sebagai bukti tambahan, anda juga bisa ikut memperhatikan jumlah URL blog ini yang sudah terindeks di Google pada postingan saya mengenai contoh tabel laporan indeks URL yang sudah saya lampirkan sebelumnya.